PURWAKARTA KOTA, AYOPURWAKARTA.COM -- Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta mempertahankan belasan hektare lahan pertanian.
Mempertahankan belasan hektare ini bertujuan untuk ketahanan pangan di wilayah Purwakarta yang saat ini telah menjadi salah satu daerah berkembang di Provinsi Jawa Barat, maka tak heran jika banyak investor yang masuk.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, mempertahankan lahan pertanian dianggap penting. Upaya yang dilakukan selain tidak mengeluarkan rekomendasi perumahan baru juga tidak mengeluarkan aturan soal lahan abadi.
Selain itu, pihaknya akan menguatkan komitmen dengan para pemilik lahan sehingga tidak terlalu mudah menjual lahan pertanian mereka.
"Kami masih menunggu review Perda Tata Ruang dari gubernur. Semoga bisa segera turun. Nanti, perda tersebut juga diperkuat dengan Rencana Detail Tata Ruang dari Kementerian. Nanti, regulasi itulah yang akan membentengi lahan–lahan produktif ini dari alih fungsi,” ungkap Anne, Sabtu (14/12/2019).
Menurutnya, dengan regulasi tersebut ke depan lahan–lahan produktif ini tidak boleh beralih fungsi dengan alasan apapun. Sehingga ketersediaan lahan tetap ada.
"Kalau tidak seperti itu kami khawatir ketersedian lahan di Purwakarta semakin sedikit," kata dia.
Dia menjelaskan, berdasarkan data yang ada di dinas terkait luasan sawah baku di wilayahnya mencapai 18.000 hektare. Dari jumlah tersebut, 10.000 hektarenya merupakan sawah irigasi teknis dan 8.000 hektare di antaranya merupakan sawah tadah hujan atau lahan kering.
“Lahan–lahan ini menjadi benteng terakhir ketahanan pangan. Makanya, harus dipertahankan dengan serius. Bukan hanya produk pertanian, lahan produktif ini juga akan didorong di sektor perkebunan,” ujar Anne.
Anne mengaku, pihaknya terpakas harus intervensi guna mempertahankan lahan produktif. Selain itu, kata dia, ini juga bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi pertanian.
Sektor pertanian dan perkebunan cukup menjanjikan. Apalagi, Purwakarta berada di titik stategis yang menjadi penyangga dua ibu kota. Dengan begitu, dari sisi pemasarannya pun aksesnya sudah sangat mudah.
“Kami targetkan, kendepan wilayah kami bisa jadi penyuplai hasil pertanian maupun perkebunan untuk daerah lain,” ujar Anne.