BANDUNG, ayopurwakarta.com -- ayopurwakarta.com/tag/Yamaha-NMax">Yamaha NMax punya fitur unggulan Variable Valve Actuation (VVA). Vitur dengan cara kerja layaknya mesin mobil modern ini dapat membuat pengendara mampu merasakan torsi maksimum pada setiap putaran mesin.
"Aplikasi teknologi VVA di NMAX, membuat rider merasakan torsi yang kuat dari putaran mesin bawah sampai atas,” kata GM Service & Motor Sport PT ayopurwakarta.com/tag/Yamaha-Indonesia-Motor-Manufacturing">Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), M. Abidin beberapa waktu yang lalu.
Sesuai namanya, VVA dapat diartikan sebagai pengatur bukaan klep yang bervariasi, sesuai putaran mesin. Pada konstruksi kem SOHC dengan VVA pada NMAX, klep in dibekali 2 buah rocker arm yang masing-masing punya bubungan klep yang profilnya beda.
Perpindahan profil ini diatur ECU, aktuatornya menggunakan solenoid yang menempel di kepala silinder. Solenoid ini akan menggerakkan syncronizing pin, yang saat 6.000 rpm akan menonjok rocker arm high.
“Sebagai contoh di ayopurwakarta.com/tag/Yamaha-NMax">Yamaha NMax, waktu putaran mesin di bawah 6.000 rpm, rocker arm dengan profil kem lebih rendah yang bekerja, agar konsumsi BBM efisien. Nah, kalau masuk 6.000 rpm, profil lobe satunya yang yang memiliki profil lebih tinggi akan bekerja,” jelasnya.
M. Abidin menambahkan, dengan cara kerja seperti itu teknologi VVA membuat pasokan bensin ke ruang bakar makin banyak, agar tenaga yang dihasilkan makin besar.
“Jika putaran mesin turun, maka solenoid akan menarik syncronizing pin tadi, sehingga kembali yang digunakan lobe kem yang rendah,
Diketahui, Teknologi VVA ini sendiri pertama dipakai di ayopurwakarta.com/tag/Yamaha-NMax">Yamaha NMax, yang diluncurkan di Indonesia tahun 2015.Karena keunggulannya, Yamaha juga memasang VVA di beragam motor lain yang mesinnya sama-sama LC4V (Liquid Cooled 4-valve atau mesin 4 klep berpendingin cairan) seperti Yamaha Aerox 155, Lexi, All New Yamaha YZF R15, V-Ixion R, Yamaha MT-15, dan yang terbaru adalah Yamaha XSR 155 dan Yamaha WR 155 R.